Rabu, 07 Desember 2011

sebuah novel : Let Go by windhy puspita

                  



Aku pertama kali baca novel ini ketika aku masih duduk dikelas 3 smp. novel yang menurut aku bener-bener luar biasa, mungkin novel ini nggak sehebat dan seternal harry potter-nya J.K Rowling ataupun seromantis kisah Romeo and Juliet-nya William Shakespeare tapi cerita novel ini benar-benar suatu kisah yang penuh makna dan keajaiban. sesudah baca novel ini aku jadi benar-benar mengerti arti persahabatan yang sesungguhnya. novel ini dari awal sampai akhir  benar-benar penuh kejutan dan mempunyai banyak pesan untuk kehidupan. dari novel ini pula, aku jadi menyukai semua kisah dan cerita hasil imajinasi Windhy Puspita, sang penulis. karena menurut aku mbak windhy itu bener-benar bisa membuat pembaca masuk kedalam cerita. satu hal yang aku sukai dari semua tulisannya mbak windhy yaitu setiap novel yang dia tulis, pasti bisa memberikan sesuatu yang berguna dan membuat aku berkaca dari semua kisah yang dia tulis. sedikit cuplikan dari novel let go ini :

kau tau apa artinya kehilangan?
Yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya.

Raka tidak pernah peduli pendapat orang lain, selama ia merasa benar, dia akan melakukannya. Hiangga, suatu hari, mau tidak mau ia harus berteman dengan Nathan, nadya dan sarah, tiga orang dengan sifat berbeda, yang terpaksa bersama untuk mengurus mading sekolah.
Nathan, si pintar yang selalu bersikap sinis. Nadya, ketua kelas yang tidak pernah meminta bantuan orang lain, dan sarah, cewek pemalu yang membuat raka selalu ingin membantunya.
Lagi-lagi raka terjebak dalam urusan orang lain, yang membuatnya belajar banyak tentang sesuatu yang selama ini ia takuti kehilangan.
Berbeda dari novel kebanyakan, yang lebih menonjolkan sisi love, disini memang juga menyajikan love story, namun hanya sebagai selingan tanpa mengurangi tujuan utama penulis untuk menyampaikan pesannya dalam ceritanya, kisah yg ditampilkan mengharu biru dan mungkin tak sedikit banyak pernah terjadi dilingkungan sekitar, walaupun ada beberapa adegan dalam cerita lebih terkesan seperti cuplikan adegan sinetron, namun cukup ringan untuk dibaca dengan kondisi waktu luang yg cukup singkat,.

dinovel ini ada 2 puisi tapi penggalan puisi ini yang paling aku suka dalam novel ini:

Ketika wanita menanggis,
itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya,
melainkan justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya


Ketika wanita menaggis,
itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya,
melainkan karena pertahanannya sudah tidak mampu membendung lagi airmatanya

Ketika wanita menanggis,
itu bukan berarti dia terlihat lemah,
melainkan dia sudah tidak mampu untuk berpura-pura kuat..

untuk yang lebih lengkapnya mending baca sendiri aja ya ;p dan selmat berkhayal dengan dunia let go :)